Mencegah Verbal Bullying Melalui Permainan Gajah Rudi

 

Latar Belakang

Misi dalam Mewujudkan Sekolah Bebas Bullying

Beberapa peserta didik terkadang tidak menyadari jika perilaku keseharian mereka kepada temannya dapat dikategorikan ke dalam bullying. Mereka menganggap hal tersebut adalah hal yang lumrah dilakukan dan hanya candaan biasa yang dilakukan antar teman. Contohnya menyebut temannya dengan sebutan hewan atau nama orang tuanya. Oleh sebab itu, penting bagi peserta didik untuk memahami konsep bullying agar ia dapat terhindar menjadi pelaku bullying.

Menciptakan Budaya Disiplin Positif di Sekolah

Budaya disiplin positif di sekolah dapat diwujudkan di antaranya melalui komunikasi efektif antarwarga sekolah termasuk peserta didik. Komunikasi efektif bertujuan untuk menghasilkan hubungan yang baik antara individu dengan individu lain. Namun masih ada peserta didik yang berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata kasar atau bercanda yang melewati batas sehingga terjadi kesalahpahaman dan berujung terjadinya verbal bullying.

Aksi

Langkah 1: Mengajak Peserta Didik Diskusi Tentang Kasus Bullying

Guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan mengenai kasus bullying yang sering terjadi di sekolah. Seperti "apa yang kamu ketahui tentang perilaku bullying?" "perilaku apa saja yang bisa masuk ke dalam kategori bullying?". Tujuan memberikan pertanyaan pemantik ini agar peserta didik dapat mengevaluasi dirinya apakah ia memiliki karakter atau kebiasaan yang berpotensi untuk menjadi pelaku bullying.

Langkah 2: Peserta Didik Dibagi Kelompok

Satu kelompok dapat terdiri dari tiga sampai lima orang. Guru memberikan penjelasan tentang verbal bullying. Guru mencontohkan verbal bullying seperti memberi julukan negatif kepada orang yang kurus dengan sebutan "Si tiang listrik". Guru mengajak murid untuk menyebutkan dampak negatif dari verbal bullying dengan menunjuk murid untuk menyampaikannya. Tujuan pengelompokan ini untuk melihat pemahaman peserta didik mengenai verbal bullying.

Langkah 3: Menyampaikan Instruksi dan Membagikan Lembar Kerja

Pada lembar kerja terdapat kolom gajah dan kolom Rudi. Penggunaan kata Gajah Rudi di sini berdasarkan pengalaman Rudi yang sering dikatakan gajah karena mempunyai badan yang gemuk. Tugas setiap kelompok adalah menuliskan perbedaan gajah dan Rudi (manusia) sebanyak-banyaknya di kolom tersebut. Kata gajah ataupun Rudi dapat diganti dengan nama lain. Contohnya Jerapah Toni karena Toni mempunyai badan yang tinggi. (Link LK https://bit.ly/47eryZn)

Langkah 4: Mengisi Lembar Kerja

Setiap kelompok menuliskan sebanyak-banyaknya perbedaan yang mereka ketahui mengenai Gajah dan Rudi (manusia) di kolom yang telah disediakan. Contoh: Gajah adalah hewan, berkaki empat, berbadan besar sedangkan Rudi adalah manusia yang mempunyai pikiran, dan baik hati. Ini bertujuan agar peserta didik mampu memahami bahwa hewan dan manusia adalah dua hal yang berbeda sehingga peserta didik tidak menggunakan kata hewan untuk menyebut manusia.

Langkah 5: Presentasi Kelompok

Guru memberikan kesempatan pada setiap perwakilan kelompok untuk menyebutkan ciri-ciri Gajah atau ciri-ciri Rudi secara bergantian. Tahap ini bertujuan agar setiap kelompok mampu menyampaikan gagasannya dan hasil diskusinya kepada peserta didik lain.

Langkah 6: Refleksi

Refleksi dari permainan ini adalah kita manusia berakal yang mampu membedakan ciri-ciri hewan dan manusia. Dengan mengetahui hal tersebut, harapannya kita dapat menghindari menyebut orang lain/ mengejek dengan menggunakan kata hewan meskipun tujuannya bercanda. Dari permainan ini, murid dapat menyimpulkan "oh iya Bu ternyata kata-kata hewan yang digunakan untuk menyebut teman itu termasuk verbal bullying".

Refleksi Hasil dan Dampak

Meningkatkan Pemahaman Diri

Peserta didik diberikan kesempatan untuk menyampaikan apa yang mereka ketahui mengenai bahaya verbal bullying dan solusi untuk mencegahnya melalui permainan Gajah-Rudi. Pertanyaan pemantik yang digunakan seperti:

"Apa manfaat yang didapatkan setelah mengikuti permainan Gajah Rudi?"
"Rencana apa yang akan dilakukan agar kita semua dapat terhindar menjadi pelaku verbal bullying?"

Menumbuhkan Kesadaran Peserta Didik

Dengan mengetahui bahaya verbal bullying, maka peserta didik dapat menyadari pentingnya untuk terlibat dalam menciptakan lingkungan yang positif di sekolah. Setelah kegiatan ini, peserta didik lebih sopan dalam berbicara kepada temannya di sekolah dan menyadari bahwa mengolok-ngolok teman atau menyebut teman dengan sebutan hewan itu termasuk bullying.

Murid Antusias untuk Mempelajari Jenis Perundungan yang Lainnya.

Dengan kegiatan permainan Gajah-Rudi, peserta didik memiliki semangat untuk mempelajari jenis-jenis bullying yang lainnya. Contohnya bullying yang sifatnya non verbal atau bullying secara fisik berdasarkan pengalaman peserta didik.

Tips dari Saya

Berikan Kesempatan Peserta Didik untuk Menyampaikan Pendapatnya

Guru perlu memberikan motivasi dan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan berbagai pendapatnya tentang kesehatan mental maupun tanggapannya terhadap kasus-kasus perundungan yang pernah mereka dengar di kehidupan nyata maupun di media sosial. Jika ada pendapat yang kurang tepat dari peserta didik, guru tidak perlu menyalahkan namun dapat memberikan tanggapan untuk menambahkan pendapat dari peserta didik tersebut.

Berikan Apresiasi Kepada Semua Peserta Didik

Guru perlu memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang terlibat dalam permainan ini. Bentuk apresiasi yang diberikan bisa berupa tepuk tangan maupun pujian-pujian seperti "kamu hebat!", "terima kasih sudah berani mengungkapkan pendapat" dan lain sebagainya. Apresiasi ini bertujuan agar peserta didik merasa pendapatnya dihargai dan dapat meningkatkan rasa percaya dirinya

loading...