Coaching Character" untuk Mengatasi Pembullyan


Latar Belakang

Murid yang Sering Menghina

Melihat kondisi murid saat ini banyak melakukan perundungan terhadap temannya walaupun dalam bentuk candaan/gurauan. Seringkali menggunakan nama orang tua untuk dijadikan bahan olokan/ejekan. Hal itu bisa memicu perkelahian antar murid atau membuat temannya menjadi minder karena ejekan murid tersebut. Saya selaku guru berusaha memikirkan bagaimana menyadarkan murid tersebut akan kesalahannya dan bisa menghilangkan kebiasaan tersebut.

Perlunya Guru yang Bertindak sebagai Konselor

Guru bisa handal pada mapel yang diampu, tetapi tidak semua guru bisa memposisikan diri menjadi konseling yang dapat memahami karakter muridnya. Ini disebabkan kurangnya pengetahuan menangani permasalahan murid, tingkat kesabaran yang minim, dan enggannya menjalin komunikasi di luar mata pelajaran kepada murid. Mendidik remaja harus ke arah yang lebih baik karena mereka membutuhkan teman bicara untuk berbagi perasaan yang dialami dan diinginkan.

Aksi

Langkah 1: Perbaiki Pola Komunikasi

Pada tahap ini guru mengajak murid yang sering melakukan perundungan untuk berbicara dari hati ke hati. Guru harus lebih banyak mendengarkan dengan penuh perhatian saat murid menyampaikan keluh kesah di luar jam pelajaran (sewaktu jam kosong/istirahat).Guru bertanya mengenai respon dan tanggapan mereka terhadap kejadian yang mereka alami.

Langkah 2: Meminta Murid untuk Menuliskan atau Menceritakan

Guru meminta murid menuliskan atau menceritakan semua hal-hal baik yang pernah dia lakukan sebagai murid. Murid menuliskan juga semua hal-hal yang buruk yang pernah murid lakukan terhadap teman sejawatnya. Kemudian guru meminta murid tersebut menuliskan hal-hal yang baik dan buruk yang pernah teman lakukan kepada dirinya. Ketika murid menceritakan permasalahannya, kita berikan apresiasi atas kejujuran untuk membuat merasa aman dan dihargai.

Langkah 3: Memetakan Permasalahan

Guru harus menerima apa yang terjadi berdasarkan pengalaman yang diceritakan dan dituliskan murid tersebut. Dari kedua langkah di atas kita dapat memetakan permasalahan-permasalahan yang dihadapi murid yang sering membully baik di rumah maupun di sekolah. Dari menulis tersebut murid sudah bisa membandingkan dan menyadari seberapa banyak hal-hal yang buruk yang pernah dia lakukan kepada orang lain.

Langkah 4: Lakukan Teknik Coaching

Coaching Character kepada murid dengan alur RASA yaitu:

  • R (Receive): menangkap permasalahan-permasalahan yang dialami murid
  • A (Acknowledge): memperhatikan penuh coaching dimana guru sangat antusias memperhatikan murid bercerita dan memberikan respon jika ada sesuatu yang berlebihan
  • S (Summarize): rangkum, guru memastikan titik permasalahan pada murid
  • A (Ask): tanya, guru menggunakan pertanyaan pemantik untuk murid menemukan solusi baik dirinya.

Langkah 5: Evaluasi dan Refleksi

Setelah melakukan teknik coaching kita dapat memetakan permasalahan murid yang sering melakukan perundungan dan murid tersebut dapat menemukan solusi bagi dirinya untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Misalnya murid yang sering membully menggunakan nama orang tua temannya. Kemudian membuat kesepakatan bersama dan juga membuat perjanjian secara tertulis untuk tidak melakukan kebiasaan itu lagi.

Refleksi Hasil dan Dampak

Mengasah Kemampuan Bertanya dengan Coaching

Saya masih terus meningkatkan pemahaman teknik coaching dengan meningkatkan kompetensi. Caranya dengan lebih banyak berlatih terutama mempelajari keterampilan bertanya, teknik coaching akan terasa lebih mudah.

Teknik Coaching Menyadarkan Pelaku Atas Kesalahannya

Murid yang diajak coaching, menyadari kesalahan-kesalahan yang telah dia lakukan dan menemukan jalan terbaik untuk bisa mengurangi sikap perundungan terhadap temannya. Dalam elaborasi teknik coaching pertama, proses komunikasi bersama murid (apakah itu?), kedua fokus menggali potensi/permasalahan pada murid (yang bagaimana?), dan ketiga murid dapat menemukan solusi dan membuat kesalahan terhadap situasi yang dihadapi (mengapa?)

Tips dari Saya

Kolaborasi dengan Warga Sekolah

Saya melakukan kolaborasi dengan warga sekolah dengan cara memberikan dukungan, semangat, motivasi dalam berbagi praktik baik coaching character di komunitas belajar di sekolah saya. Saya berkolaborasi ketika pertemuan kombel Gula Batu (Guru-guru belajar setiap hari Sabtu) di sekolah saya.

Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Dalam melakukan pembelajaran sebaiknya memberikan projek penguatan profil pelajar pancasila untuk menanamkan karakter budaya murid. Dengan menanamkan karakter budaya bisa menghasilkan murid yang tangguh, beriman, dan berkualitas menghadapi tantangan masa depan.

loading...