Kompetensi Guru Meningkat dengan Komunitas Belajar "Cerah"


Latar Belakang

Keterbatasan Waktu yang Dimiliki Guru

Guru pada dasarnya menjadi pemelajar sejati yang harus terus belajar dan terus mengikuti tren perubahan dalam pembelajaran untuk pendidikan yang lebih maju. Tidak dapat dipungkiri, padatnya aktivitas yang dilakukan menjadikan guru tidak sempat untuk meningkatkan kompetensinya dan meng-upgrade konsep pemahaman yang dimiliki. Padahal pembelajaran harus terus inovatif sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.

Kemampuan Berliterasi Guru yang Beragam

Guru memiliki tingkat kemampuan pemahaman yang berbeda-beda dengan berbagai latar belakang beragam. Sehingga perlu difasilitasi dengan komunitas belajar sebagai wadah membangun pemahaman untuk menyamakan persepsi, Terutama peran sebagai guru yang melaksanakan pembelajaran berpusat pada murid dengan menyesuaikan kebutuhan belajar. Perlu juga untuk menciptakan iklim sekolah yang memerdekakan melalui strategi pembelajaran yang inovatif dan kekinian.

Aksi

Langkah 1: Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah

Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah terkait pembentukan dan rencana kegiatan Komunitas Belajar "Cerah". Mengapa "Cerah"? Dengan harapan semua miskonsepsi dan tantangan yang dihadapi dapat ter"Cerah"kan. Tujuan kegiatan adalah mengedukasi dengan mengumpulkan data dan informasi terkait tantangan yang dihadapi. Selanjutnya melakukan sosialisasi sekaligus pembentukan koordinator serta menentukan waktu pelaksanaan sekali dalam setiap bulannya.

Langkah 2: Melakukan Survei Sederhana Terkait Tantangan

Survei perlu dilakukan untuk mengetahui tantangan atau masalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran. Survei ini bisa dilakukan dengan diskusi ataupun menggunakan media aplikasi Google Forms yang telah disebarkan oleh koordinator. Selanjutnya koordinator menganalisa permasalahan sesuai kebutuhan belajar guru dengan mengelompokkan dalam tiga kategori yaitu permasalahan proses belajar, karakter murid, dan hubungan manajerial sekolah.

Langkah 3: Menyusun Materi Kegiatan yang Kontekstual dan Menantang

Hasil analisis kebutuhan belajar guru dijadikan topik pertemuan yang dilakukan sebulan sekali. Misalkan topik bulan Mei adalah permasalahan proses belajar dalam kesulitan menarik fokus anak. Topik ini difasilitasi narasumber guru penggerak yang menyajikan pemanfaatan bahan ajar interaktif dengan Canva. Produk yang dihasilkan berupa bahan ajar berupa presentasi, infografik, ataupun video dengan memanfaatkan aplikasi Canva.

Langkah 4: Melakukan Pendampingan Guru Mempraktikkan Hasil Belajar

Setelah pertemuan, kepala sekolah dan koordinator memberikan pendampingan untuk guru. Saat mempraktikan hasil belajarnya di ruang kelas, kepala sekolah dan koordinator melakukan obervasi pembelajaran secara langsung. Pendampingan dapat dilakukan dengan cara mentoring maupun diskusi. Guru dapat bertanya dan meminta masukan terkait tantangan yang dihadapi. Guru juga dapat saling berefleksi dan berbagi praktik baik pembelajaran.

Langkah 5: Melakukan Refleksi dan Tindak Lanjut

Dalam setiap pertemuan, anggota komunitas melakukan refleksi dan evaluasi hasil kegiatan. Melalui diskusi maupun kuesioner, anggota komunitas mengisi form refleksi dan penilaian untuk kegiatan yang berlangsung dan evaluasi narasumber di setiap akhir sesi. Selanjutnya, pengurus komunitas mengolah hasil refleksi dan evaluasi untuk melakukan perbaikan atau tindak lanjut pelaksanaan kegiatan komunitas belajar yang akan datang.

Refleksi Hasil dan Dampak

Kompetensi Guru Berkembang

Kepala sekolah menjadikan komunitas belajar sebagai strategi dalam penguatan SDM di satuan pendidikan. Ini mendorong guru dalam membangun jejaring dan dapat mempraktikkan proses kolaborasi untuk saling mengambil praktik baik dan bertukar informasi. Sekolah juga telah memfasilitasi forum untuk mengidentifikasi tantangan dan solusinya sesuai kebutuhan belajar guru. Komunitas belajar menjadi salah satu forum rujukan sekolah lain untuk belajar IKM.

Meningkatnya Kualitas Pembelajaran Murid

Dengan kompetensi dan keterampilan mengajar guru yang meningkat, pembelajaran menjadi lebih berpusat pada murid. Selain itu, guru menjadi memiliki strategi pembelajaran yang relevan dan menantang melalui bahan ajar yang interaktif dan menarik sehingga murid lebih terfokus dalam belajar. Guru juga dapat menyesuaikan metode pembelajaran sesuai capaian dan kebutuhan belajar murid dengan penerapan pembelajaran terdiferensiasi.

Tips dari Saya

Kolaborasi dengan Semua Pihak

Berkolaborasi dapat menghasilkan pengetahuan baru untuk menemukan pemecahan masalah yang dihadapi guru. Pembagian peran dalam komunitas belajar juga sangat efektif dalam meningkatkan rasa tanggung jawab dan mendukung proses pengembangan diri tiap guru.

Mulailah dengan Topik Belajar yang Sesuai Kebutuhan Guru

Hasil analisis kebutuhan belajar merupakan langkah dasar dalam merancang topik pada pertemuan komunitas belajar. Dengan dasar permasalahan yang sesuai dengan kebutuhan belajar guru itu sendiri membuat keberadaan komunitas belajar lebih berdampak dan bermanfaat. Selanjutnya diharapkan para guru dapat mengubah praktik pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik sekolah maupun murid.

Sediakan Sesi Kelas Berbagi

Saling berbagi praktik baik akan meningkatkan kompetensi individual baik anggota komunitas maupun narasumber. Hal ini dikarenakan antar anggota dapat saling bertukar pengalaman dan merefleksikan berbagai praktik baik yang telah dilakukan. Kelas berbagi memungkinkan untuk saling berinteraksi secara rutin dengan berbagai topik yang berbeda yang bermanfaat untuk anggota lainnya.

loading...