funny cat

Pemanfaatan Fitur Ide Praktik PMM Melalui Pendekatan KAP

Latar Belakang

Sejawat dalam Komunitas Belajar Masih Senang di Zona Nyaman

"Nanti saja tunggu instruksi pimpinan," kata seorang sejawat dalam komunitas belajar kami. Sejawat tersebut kemudian menambahkan, "capek belajar hal baru lagi. Mending begini-begini saja, deh." Pernyataan itu muncul saat suatu hari saya mengajak sejawat memanfaatkan PMM. Pernyataan yang membuat saya semakin tertantang untuk mengajaknya keluar zona nyaman. Saya pun berpikir, "Bagaimana ya strateginya agar sejawat mau keluar dari zona nyaman?".

Sejawat dalam Komunitas Belajar Belum Mengunduh dan Memanfaatkan PMM

"Kok, banyak sekali materinya," kata seorang sejawat. "Pusing belajarnya nanti," imbuhnya saat saya menunjukkan aplikasi PMM padanya. Mendengar pernyataan itu saya pun berpikir, "Fitur PMM apa ya yang ringan dan mudah diimplementasikan?" Berangkat dari hal itu, saya pun berusaha melakukan pendekatan kepada sejawat yang berawal dari fitur ringan, tetapi bermanfaat besar. Fitur tersebut adalah Ide Praktik.

Aksi

Langkah 1: Menyepakati Topik KAP Bagi Rekan Sejawat

Topik Komunikasi Antar Pribadi (KAP) ditentukan melalui diskusi informal sesuai kebutuhan belajar sejawat. "Temani saya belajar di PMM, yuk!" kata saya mengawali obrolan. Ajakan itu efektif menumbuhkan penasaran sejawat. Selanjutnya saya memberikan beberapa gambaran ide praktik yang bisa dipilih dan sesuai kebutuhan belajar sejawat. Berdasarkan kesepakatan bersama topik KAP yang dipilih adalah pemanfaatan PMM terutama fitur ide praktik.

Langkah 2: Melaksanakan KAP Bagi Rekan Sejawat

KAP memakai metode komunikasi individu. Pertama, membangun keakraban melalui obrolan ringan. Kedua, belajar dan berbagi melalui brainstorming diawali dengan saling berbagi pengalaman melaksanakan praktik pembelajaran menyenangkan. Ketiga, mengunci komitmen dengan terlebih dahulu menyangsikan untuk meneguhkan komitmen sejawat mengunduh dan memanfaatkan PMM. Selanjutnya meminta sejawat mendetailkan waktu pelaksanaan, aktor terlibat, dan dukungan.

Langkah 3: Melakukan Pendampingan Pemanfaatan PMM

Pendampingan dilakukan untuk menindaklanjuti komitmen sejawat untuk mengunduh dan memanfaatkan PMM. Pendampingan dimulai sejak mengunduh PMM di HP masing-masing hingga tuntas belajar. Selanjutnya memberikan umpan balik terkait ide praktik yang dipelajari dan dipilih untuk diimplementasikan.

Langkah 4: Melakukan Observasi Implementasi Hasil Belajar PMM

Observasi dilakukan atas permintaan sejawat yang akan mengimplementasikan ide praktik yang dipilih. Observasi dilakukan berdasarkan kesepakatan waktu pelaksanaan dengan sejawat. Selain itu, juga berdasarkan kesepakatan poin-poin yang ingin diobservasi untuk ditingkatkan. Saat observasi saya membuat catatan terkait pelaksanaan ide praktik. Data observasi selanjutnya dijadikan sebagai bahan umpan balik bagi sejawat saat refleksi.

Langkah 5: Melakukan Refleksi Implementasi Hasil Pemanfaatan PMM

Refleksi dilakukan secara individu dengan sejawat setelah observasi implementasi ide praktik pilihan di PMM. Refleksi berfokus pada rencana perbaikan sejawat terkait pemanfaatan PMM khususnya implementasi ide praktik yang dipilih sesuai komitmen. Selain itu, juga tentang tindak lanjut belajar di PMM secara berkelanjutan terkait pelatihan mandiri maupun fitur-fitur yang ada.

Refleksi Hasil dan Dampak

Perubahan Perilaku Rekan Sejawat dalam Pemanfaatan PMM

"Besok saya coba lagi ide praktik yang lain. Bantuin lagi, ya?" Pernyataan positif dari sejawat setelah implementasi ide praktik pilihannya sangatlah menenangkan. Artinya sejawat telah menunjukkan perubahan positif dalam mempelajari fitur yang ada di PMM. Selain itu, rekan sejawat juga terlihat lebih aktif mengakses PMM daripada sebelum mengikuti pelatihan KAP. Artinya KAP cukup efektif dalam mengubah perilaku sejawatdalam memanfaatkan PMM.

Murid Bahagia di Kelas

Implementasi hasil belajar memanfaatkan PMM juga dirasakan oleh murid. Berdasarkan observasi yang dilakukan saat pendampingan, murid terlihat bahagia saat penerapan ide praktik yang dilakukan rekan sejawat sesuai komitmen masing-masing. Selain itu, murid terlihat antusias selama implementasi ide praktik berlangsung. Setelah implementasi bahkan ada murid yang menceletuk, "Seru kita belajarnya tadi!".

Tips dari Saya

Membangun Keakraban dengan Rekan Sejawat

Hal ini dapat dilakukan secara informal melalui Komunikasi Antar Pribadi (KAP). Melalui diskusi informal akan terbangun keakraban dan kehangatan yang membuat sejawat merasa nyaman tanpa merasa digurui. Rasa ini akan membuat rekan sejawat lebih terbuka berbagi pengalaman dan permasalahan selama proses implementasi hasil belajar di PMM. Selain itu, memberikan umpan balik positif konstruktif juga akan semakin menguatkan hubungan.

Saling Menghargai Komitmen

Saat komitmen telah disampaikan sejawat, ada baiknya menghargainya apa pun itu. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pendampingan saat implementasi hasil belajar PMM sebagai komitmen. Selain itu, juga membuka ruang diskusi saat ada anggota yang menghadapi hambatan atau tantangan saat implementasi komitmen. Tujuannya agar komitmen dapat diimplementasikan dengan baik. Ini sebagai bukti bahwa KAP yang dilakukan telah berhasil dengan baik.

Menjaga Kolaborasi Tetap Hangat

Kehangatan kolaborasi dapat diwujudkan melalui penjadwalan pertemuan rutin sejawat dalam komunitas belajar di luar pendekatan informal. Selain itu, juga melibatkan sejawat dalam komunitas belajar untuk saling melakukan observasi implementasi hasil belajar PMM. Tujuannya agar memperoleh gambaran dan memberikan umpan balik kepada sesama anggota. Budaya saling memberi umpan balik akan membentuk komunitas belajar yang terus bertumbuh.

loading...